Jumat, 25 Juni 2010
Teknik Konstruksi Kapal Baja
Untuk selengkapanya, klik
http://www.scribd.com/doc/13044154/kelas-11teknik-konstruksi-kapal-bajaindra
Konstruksi Kapal
Konstruksi kapal merupakan proses pembangunan kapal di galangan kapal yang didahului oleh desain dan dilanjutkan dengan pembangunan konstruksi kapal yang diawali dengan peletakan lunas, dilanjutkan dengan konstruksi rangka/gading-gading, geladak, anjungan, kulit kapal. Setelah kapal selesai dikonstruksi selanjutnya diluncurkan ke laut untuk selanjutnya dilakukan finishing.
Daftar isi |
Sistem Konstruksi
Sistim konstruksi di kapal dapat dibagi tiga yaitu:
- sistim konstruksi memanjang (longitudinal framing system)
- sistim konstruksi melintang (transverse framing system)
- sistim konstruksi campuran (mixed framing system)
Konstruksi kulit ganda
Aturan baru yang diterapkan khusus untuk kapal tangker adalah kewajiban untuk menggunakan kulit ganda (double hull) untuk mengurangi peluang pencemaran lingkungan karena kebocoran yang mungkin terjadi. Kebocoran kapal tangker dapat mengakibatkan terganggunya lingkungan khususnya terhadap biota laut dan hewan yang hidup dilingkungan laut dan garis pantai.
Lihat pula
Pranala luar
The Tao of Physics
Oleh : Fritjof Capra (1976)
The Tao of Physics: An Exploration of the Parallels between Modern Physics and Eastern Mysticism telah menciptakan aliran penulisan yang baru yang menghubungkan ilmu pengetahuan dengan spiritualitas, dan masih menjadi perhatian karena kegemparan yang dibawanya tentang hubungan yang sebelumnya tidak diketahui. Diterbitkan pada saat ilmu pengetahuan dan teknologi sedang berjaya, buku ini terasa menakjubkan karena memadukan ilmu pengetahuan modern dengan fenomena alam yang aneh, yang telah dideskripsikan dan dijelaskan oleh literatur spiritual berabad-abad yang lalu.
Capra menuliskan bahwa jagad raya yang dibayangkan oleh Issac Newton pada abad 17 bersifat mekanis, mesin raksasa yang terdiri dari benda2 yang begerak yang, jika anda mengetahui hukumnya, bisa diprediksi sepenuhnya. Segala sesuatu yang terjadi di alam ini memiliki sebab yang pasti, dan setiap peristiwa mempunyai efek tertentu. Waktu dan ruang terpisah, dan jika seseorang mengamati dari jarak yang cukup dekat, semua benda bisa diuraikan hingga ke intinya. Tetapi teori relativitas Einstein menunjukan bahwa benda tidak memiliki kepadatan seperti yang dirasakan oleh indra kita. Benda bukanlah “benda” melainkan energi yang mengambil rupa dan rasa suatu bentuk. Dunia ini tidak solid melainkan terus bergerak.
Ahli fisika kuantum pertama membuktikan teori ini dengan penemuan mereka bahwa materi, ketika diamati hingga kebagian yang sangat kecil, lebih baik dipahami sebagai suatu medan di mana bentuk bentuk energi-proton, elektron dan sebagainya – tak henti hentinya bergerak. Dan kontras dengan jagad raya “bola biliard” versi newton, dimana sebuah objek diduga mendorong objek lainnya untuk melakukan hal-hal tertentu, dunia versi fisika kuantum jauh lebih cair, tidak terikat pada hubungan sebab akibat yang kaku. Para pelopor fisika kuantum, Werner Heisenberg dan Niels Bohr tidak bisa mempercayai sepenuhnya hasil dan implikasi sebagian dari percobaan mereka sendiri seperti berikut ini :
- Partikel seringkali muncul di tempat2 yang tidak mereka duga
- Mereka tidak bisa memprediksi kapan peristiwa subatomis tertentu akan terjadi, hanya bisa mencatat probabilitas terjadinya peristiwa tersebut.
- Tekadang partikel akan terlihat oleh para pengamat sebagi partikel, kadang tampak menyerupai pola gelombang.
- Berdasarkan hukum Newton partikel bukanlah objek, melainkan indikasi reaksi dan interkoneksi yang bisa diamati.
- Partikel tidak saling terpental satu sama lain saat mempertahankan sifat utama mereka. Sebaliknya mereka terus menyerap satu sama lain atau bertukar sifat.
- Partikel hanya bisa dimengerti jika mereka berada dalam lingkungannya, bukan sebagai objek yang terisolasi.
Singkatnya, percobaan ini mengungkapkan bahwa sifat dasar dunia fisik kita bukan seperti sekumpulan objek, melainkan jaring interaksi yang kompleks dalam gerakan yang konstan.
Capra menuliskan bahwa nukleus sebuah atom–”isi” atom- berukuran 100.000 kali lebih kecil dari besar atomnya, namun menguasai hampir seluruh massa fisik atom. Dari sini kita mulai bisa memahami bahwa apa yang kita ketahui sebagai kursi atau apel atau orang, meski tampak solid , memiliki suatu struktur yang sebagian besar didasari oleh ruang kosong, dan sesuatu tampak solid biasanya karena ia berada dalam keadaan bervibrasi hebat.
Materi yang muncul dalam eksperimen ini sama sekali berubah-ubah. Semua partikel dapat berubah menjadi partikel lain; mereka diciptakan dari energi dan lenyap menjadi energi. Dalam medan energi partikel atom ini, perbedaan antara materi dengan ruang kosong yang ada di sekelilingnya menjadi tidak jelas, dan ruang kosong itu sendiri menjadi sesuatu yang penting. Ruang kosong itu sekarang dipahami sebagai sesuatu yang hidup, dan bentuk fisik hanyalah “manifestasi sementara dari ruang kosong tersebut”.
RUANG KOSONG SEBAGAI PENCIPTA
Dengan mendalami kosmologi Hindu, Tao dan Buddha, Capra menyadari bahwa deskripsi mereka tentang bagaimana alam raya ini berproses sesuai dengan penemuan aneh dan paradoks dalam mekanika kuantum. Agama-agama ini jauh lebih tua dari fisika Newton, telah lama memiliki faham keutuhan dan kekekalan. Doktrin kefanaan ditemukan dalam agama2 tersebut, yang meyakini bahwa sifat alam ini adalah selalu mengalir dan berubah.
Dalam fisika kuantum, terciptanya atau hancurnya partikel sering terjadi tanpa sebab. Ada medan tempat mereka muncul, dan lenyap, tapi seakan2 mereka bereaksi diluar aturan sebab akibat. Tetapi Capra menuliskan bahwa kenihilan bukanlah kekosongan, paradok yang banyak disampaikan dalam agama-agama timur. Dalam hindu ruang kosong ini disebut brahman, suatu medan potensi dimana darinya segala sesuatu muncul. Dalam Buddhisme sunyata adalah ruang kosong yang hidup yang melahirkan segala sesuatu yang bersifat fisik. Hal utama dalam Taoisme aalah Tao, sifat kosong yang tak berbentuk dari alam semesta yang merupakan subtansi utama penciptaan.
Oleh karena itu secara meyakinkan Capra menyatakan bahwa paradoks kepadatan dan kefanaan serta kenihilan dan keberadaan yang telah membingungkan ahli-ahli fisika kuantum, telah menjadi bagian dari agama-agama timur selama berabad-abad. Ajaran yang sebelumnya mungkin dianggap sebagai jampi-jampi mistis, setidaknya dalam pandangan masyarakat barat yang rasional, ternyata terbukti benar. Ajaran timur sejak dulu telah mendeskripsikan dengan tepat sistem penciptaan, bukan dalam istilah matematis melainkan dalam mitologi, seni dan puisi.
DARI BANYAK MENJADI SATU
Capra menuliskan bahwa tujuan mistisisme Timur, Hindu, Buddha ataupun Tao, adalah untuk mengetahui bahwa alam semesta ini merupakan satu kesatuan yang utuh, meski tampaknya terdiri dari sejumlah besar objek yang terpisah-pisah. Fisika kuantum telah menghancurkan pendapat tentang objektivitas, karena eksperimen menunjukan bahwa partikel mengambil bentuk yang berbeda-beda tergantung bagaimana kita memutuskan untuk melihat mereka. Dalam bahasa Heisenberg, ” yang kita amati bukanlah alam itu sendiri, melainkan alam yang dilihat berdasarkan metode pengamatan kita.” Berarti, pola dalam alam yang kita amati dengan sesuatu yang dianggap sebagai objektivitas mungkin bukan realitas terakhir yang sesungguhnya, tetapi akan merefleksikan bagaimana pikiran kita berkembang. Kita berhenti menjadi pengamat dunia atom, dan menjadi partisipan didalamnya.
Pelajaran dari fisika kuantum, serta pendapat filsafat Hindu dan Buddha, adalah perbedaan antara pelaku, tindakan dan objek dari tindakan bersifat artifisial. Mereka semua adalah satu.
Apa arti semua ini bagi kita secara pribadi? Pemisahan antara pikiran dan materi yang dilakukan Decrates membuat diri kita sebagai ego yang terpisah dalam raganya masing-masing. Tetapi Capra mengatakan bahwa kesadaran tentang diri kita yang terpisah dari dunia menciptakan rasa fragmentasi, dimana kita memiliki beragam keyakinan, bakat , perasaan dan aktifitas. Agama2 timur mengatakan bahwa manusia tersesat oleh delusi ego, dan berpendapat dirinya adalah seorang aktor, dan”ketika pikiran diganggu, keanekaragaman hal terbentuk, tetapi ketika pikiran ditenangkan, keanekaragaman itupun lenyap”.
Dengan kata lain dunia ini akan berubah jika kita merasakannya dengan cara yang berbeda. Beranggapan dunia ini terbentuk dari jutaan hal yang berbeda sangat sesuai dengan hukum Newton, tetapi hal ini berpotensi menghancurkan jika kita menerapkan hukum ini pada diri kita sendiri. Jika kita melihat dunia ini sebagai suatu kesatuan, kita dapat menyembuhkan dan menyatukan diri kita sendiri. Kita tidak akan ingin menyakiti orang lain ataupun merusak lingkungan kita, karena itu berarti menyakiti diri kita sendiri.
Dari buku ini kita dapat mengambil satu point yaitu: Ilmu pengetahuan modern membenarkan lebih banyak lagi konsepsi spiritual atau mistis tentang alam semesta. Mistikus dan ilmuwan adalah sama2 pengamat alam dan keduanya melaporkan hasil penemuan mereka dalam bahasa yang mereka ketahui. Mengingat bahasa ini berasal dari dunia yang berbeda, maka adanya kesamaan dalam deskripsi mereka menunjukkan bahwa kita semakin dekat pada pengetahuan tentang apa yang menggerakan alam semesta ini. Buku ini mampu mengungkapkan bahwa alam semesta ini ternyata jauh lebih ajaib dari yang kita bayangkan, atau setidaknya lebih ajaib dari bayangan kita tentang fisika konvensional.
Fritjof Capra adalah seorang doktor bidang fisika teoritis dari Univesity of ViennaDitulis dalam Buku, Ilmu pengetahuan, Spiritual | Tinggalkan sebuah Komentar
Urgensi Spiritualitas Fisika untuk Sukses
Hingga kini, pelajaran Fisika (Imam Al-Ghazali menyebut Ath-Thobiah) masih dianggap momok dan kurang membumi. Di sisi lain, niat dan semangat belajar siswa kian rendah. Terbukti banyak siswa yang mengeluh saat ada tugas, stres ketika Ujian Nasional (UN), dan panik waktu seleksi masuk perguruan tinggi.
Masalahnya, apa peran Fisika untuk mengatasi rendahnya minat belajar siswa? Mengapa kesan Fisika melangit muncul, padahal Fisika merupakan ilmu alamiah dan sekaligus ilmiah? Filsuf dan Ilmuwan Peletak Dasar Metode Ilmiah, Galileo Galilei dari Italia (1564-1642), mengatakan, "Kamu tidak dapat mengajari seseorang apa pun, kamu hanya bisa membantunya menemukan apa yang ada dalam dirinya sendiri." Bisa jadi, siswa yang bermasalah disebabkan faktor internal.
Apa peran guru Fisika? Bagi siswa kelas awal (kelas X SMA/MA) bisa apriori dengan Fisika karena tak ingin masuk jurusan IPA. Tidak mungkinkah Fisika bermanfaat bagi mereka? Siswa harus dibangkitkan motivasinya dengan menggali nilai spiritual rumus-saya istilahkan Spritualitas Fisika. Langkah guru, di samping menjelaskan fisis rumus ritual, harus mengaitkan dengan makna dalam kehidupan hingga siswa sukses meraih cita. Kata kuncinya Fisika untuk Semua (Physics for All).
Untuk itu, perlu memahami hakikat sains sebab Fisika bagian dari sains. Tujuh ciri sains, menurut Hardy dan Fleer (1996), yakni kumpulan pengetahuan, proses investigasi, kumpulan nilai, cara mengenal dunia, institusi sosial, dan hasil konstruksi manusia, serta sebagai bagian dari kehidupan seharihari.
Adanya nilai spiritual dalam Fisika dapat dilihat pada bukti kian banyaknya istilah Fisika di masyarakat, seperti kecepatan (velocity), kelajuan (speed). percepatan (acceleration), energi, momentum, dan quantum. Ilmuwan Fisika dan Periset dari Universitas Vienna, Fritjof Capra PhD, yangjuga penulis buku The Tao of Physics menyatakan, dia telah mampu menghubungkan revolusi spiritual dengan karyanya sebagai seorang fisikawan (Fritjof Capra, 2000 xxiii).
Lebih tegas lagi, Dr Osman Bakar dari University of Malaya menyatakan, alam sebagai sumber hukum-hukum lllahi, ada keteraturan dan harmoni. Namun, hukum alam telah kehilangan signifikansi spiritual dan metafisiknya. Dia mengingatkan, perpecahan antara hukum alam dan hukum Tuhan memiliki konsekuensi yang parah bagi kesatuan pengetahuan ilmiah dan spiritual (Osman Bakar, 1995 82).
Prof Yohanes Surya PhD dalam bukunya Mestakung, Rahasia Sukses Juara Dunia Olmpiade Fisika (20069) menyatakan, seMESTA menduKUNG terjadi di segenap kehidupan, peristiwa pengaturan diri terjadi dalam berbagai gejala sosial. Buktinya ada energi luar biasa saat kondisi kritis. Lebih teknis, Prof Ir Lilik Hendrajaya MSc PhD saat menjadi rektor ITB membuat analogi momentum p = m x V menjadi Prestasi = Potensi x Motivasi. Jika salah satu komponen nol, prestasi akan nol (Lilik Hendrajaya, 199926).
Berikut konsep-konsep Fisika sebagai nilai (value) bagi kehidupan siswa.
1. Quantum
Istilah quantum makin produktif digunakan dalam pembelajaran, seperti Quantum Learning (QL), Quantum Teaching, dan Quantum Ikhlas. Bobbi DePorter dan Mike Hernacki memopulerkannya. Definisi QL adalah interaksi-interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya, sebagaimana persamaan energi, E = mC2. Tubuh manusia merupakan materi. Sebagai pelajar tentu ingin bercahaya sebanyak mungkin.
2.Energi Kinetik
Seseorang akan sukses jika mempunyai energi, Energi Kinetik (Ek) dan Energi Potensial (Ep). Dengan Ek = Q rn V2, di mana V adalah kecepatan (velocity), harus ada gerakan, tidak diam. Air yang diam akan berbahaya bagi kesehatan, ada jentik nyamuk dan mengotori wadahnya. Lain dengan air yang bergerak.
3.Energi Potensial
Jika tak punya Ek, harus punya Ep = mgh, posisi yang tinggi atau ketinggian h (height). Dalam kehidupan sehari-hari, jika punya Ep atau Ek akan menempati posisi yang tinggi.
4.Energi Potensial Elastik
Setiap benda elastik seperti per (spring) yang ditekan, menimbulkan energi potensial sebanding besarnya kuadrat pemampatan. EP elastik = Cl kx2. Siapa yang berusaha menekan diri, niscaya menghasilkan kesuksesan luar biasa. Jika proses biasa saja, hasil akan biasa saja. Bila ada usaha luar biasa niscaya hasil akan luar biasa, potensi akan berubah menjadi kompetensi.
5. Tekanan(Hidup)
Persamaan tekanan P (press) merupakan gaya F (force) di setiap satuan luas A (area). P = F/A. Dalam diri manusia, jika hati lapang niscaya akan berbanding terbalik, tekanan hidup mengecil. Namun, akan sebaliknya jika hati sempit.
Akhirnya disarankan, guru bersama siswa menggali muatan spiritual dalam konsep Fisika. Insya Allah siswa merasakan manfaat belajar Fisika, makin hands on dan minds on. Syaratnya, guru memenuhi dua unsur pembelajaran isi/teks dan konteks (content context)Pertkembangan Teori Atom
Dari zaman yunani kuno hingga sekarang, model dan teori atom terus berkembang. Melalui model dan teori atom, kita dapat mengetahui struktur suatu atom. Perkembangan tersebut tidak dapat dilepaskan dari upaya para ilmuwan diantaranya Democritus, John Dalton, J.J. Thomson, Rutherford, Chadwick, Milikan, Niels Bohr, Schrodinger, de Broglie dan Heisenberg.
1. Teori Atom Democritus (460 SM–370 SM)
Democritus mengembangkan teori tentang penyusun suatu materi. Menurut Democritus jika suatu materi dibelah terus-menerus suatu ketika akan diperoleh suatu partikel fundamental yang disebut sebagai atom (Yunani: atomos = tidak terbagi). Pendapat ini ditolak oleh Aristoteles (384–322 SM), yang berpendapat bahwa materi bersifat kontinu (materi dapat dibelah terus-menerus sampai tidak berhingga). Aristoteles lebih menyetujui teori Empedokles, yaitu materi tersusun atas api, air tanah dan udara. Sekitar tahun 1592 - 1655 Gasendi mengemukakan bahwa atom merupakan bagian terkecil suatu zat.
2. Teori Atom Dalton (1803)
John Dalton mengungkapkan bahwa :
a. Atom adalah bagian terkecil dari suatu zat.
b. Atom berbentuk bola sederhana yang sangat kecil, tidak dapat dibelah, diciptakan ataupun dimusnahkan.
c. Unsur yang sama mengandung atom-atom yang sama.
d. Atom sejenis memiliki sifat yang sama dalam segala hal, sedangkan atom yang berbeda memiliki sifat yang berbeda.
e. Reaksi kimia terjadi karena adanya penggabungan dan pemisahan atom-atom.
f. Bila atom-atom bergabung akan membentuk molekul. Bila atom-atom yang bergabung sama akan terbentuk molekul unsur, sedangkan bila atom-atom yang bergabung berbeda akan terbentuk molekul senyawa.
Kelemahan teori atom Dalton
Pada perkembangan selanjutnya ditemukan berbagai fakta yang tidak dapat dijelaskan oleh teori tersebut, antara lain :
a. Tidak dapat menjelaskan sifat listrik materi.
b. Tidak dapat menjelaskan cara atom-atom saling berikatan.
c. Model atom Dalton tidak dapat menjelaskan perbedaan antara atom unsur yang satu dengan unsur yang lain.
Kelemahan –kelemahan tersebut dapat dijelaskan setelah ditemukan beberapa partikel penyusun atom, seperti elektron ditemukan oleh Joseph John Thomson tahun 1900, penemuan partikel proton oleh Goldstein tahun 1886.
Kelebihan teori atom Dalton
a. Dapat menerangkan Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)
b. Dapat menerangkan Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)
3. Teori Atom Thomson
Berdasarkan percobaan tentang hantaran listrik melalui tabung hampa/tabung pengawan muatan (discharge tube) atau tabung sinar katode. Dalam tabung katode tekanan gas dalam tabung dapat diatur melalui pompa isap (pompa vakum). Pada tekanan cukup rendah dan tegangan yang cukup tinggi (beberapa ribu volt), gas dalam tabung akan berpijar dengan cahaya yang warnanya tergantung pada jenis gas dalam tabung (gas neon berwarna merah, gas natrium berwarna kuning). Jika tekanan gas dikurangi, maka daerah didepan katode akan menjadi gelap. Daerah gelap ini akan bertambah jika tekanan gas dalam tabung terus dikurangi, akhirnya seluruh tabung menjadi gelap, tetapi bagian tabung didepan katode berpendar dengan warna kehijauan.
Melalui percobaan dapat ditunjukkan bahwa perpendaran tersebut disebabkan oleh suatu radiasi yang memancar dari permukaan katode menuju anode. Oleh karena berasal dari katode, maka radiasi ini disebut sinar katode. Hasil percobaan tabung katoda ini membuktikan bahwa ada partikel bermuatan negatif dalam suatu atom karena sinar tersebut dapat dibelokkan ke arah kutub positif medan listrik. selanjutnya sinar katode ini merupakan partikel yang bermuatan negatif dan oleh Thomson partikel ini dinamakan elektron.
The Tao of Islam
Universalitas spiritualitas di dunia ini semakin terbuka tatkala pemahaman yang berbeda-beda mengenai makrokosmik dan mikrokosmik telah dapat dibahasakan dalam berbagai ajaran spiritualitas. Sachiko Murata melakukan hal ini tatkala ia menulis bukunya, The TAO of Islam atau menerangkan Islam dengan perspektif keseimbangan dan kesetimbangan sebagaimana yang telah dikenal dalam ajaran TAO.
Buku ini sangat luar biasa karena berhasil menarik benang merah antara Islam dalam tataran sufisme dengan TAO yang selama ini sudah menjadi ajaran yang mengakar di Asia Timur. Sebagai seorang wanita yang berhasil masuk ke Universitas Teheran untuk mempelajari Teologi Islam, maka karyanya sangatlah mencerahkan di era global.
Ada yang menganggap bahwa konsep TAO of Islam ini berbau syi’ah karena ditulis oleh seseorang yang mempelajari Teologia di Iran. Hal ini tidaklah berlebihan karena Persia merupakan gudangnya teolog syi’ah. Namun demikian, dalam tataran esoterik, sebenarnya tidak ada perbedaan yang mendasar antara tasawuf (spiritualitas suni) dan ‘irfani (spiritualitas syi’ah) karena keduanya mengambil nasab kembali kepada Ali ibn Abi Thalib.
Buku ini terdiri dari empat bagian dan 10 bab dengan banyak catatan kaki sebagai rujukan teks-teks. Buku ini diberi pengantar oleh Anne Marie Schimmel dan dalam edisi Indonesia terdapat sekapur sirih dari Ratna Megawangi. Adapun struktur bukunya sebagai berikut :
Bagian I :
Bab 1. Tiga Realitas
Bagian II : Teologi
Bab 2. Dualitas Illahi
Bab 3. “Dua tangan” Allah
Bagian III : Kosmologi
Bab 4. Langit dan Bumi
Bab 5. Perkawinan Makrokosmik
Bab 6. Perkawinan Manusia
Bab 7. Rahim
Bagian IV : Psikologi Ruhani
Bab 8. Hierarki Statis
Bab 9. Dinamika Jiwa
Bab 10. Hati
Buku terjemahan dalam bahasa Indonesia ini mencerahkan meski telah mengalami alih bahasa, yang sering dianggap sebagai kelemahan terjemahan karya-karya yang berhubungan dengan esoterisme agama. Dalam versi terjemahan, buku ini setebal 462 halaman dan diterbitkan oleh penerbit Mizan pada tahun 2004. Sebuah buku yang lebih layak untuk dibaca, meski pembahasaannya tingkat tinggi. Bagi anda yang akan membacanya diharapkan telah memiliki dasar filsafat yang memadai dan memahami proses perjalanan Diri.
Rabu, 23 Juni 2010
Sejarah Perjuangan Kaspin Rasyid
Tepat tanggal 17 Juli 1984 lahirlah saya dari pasangan Mardia dan Rasyid (alm.) anak ke-enam dari enam bersaudara. Masa kecil yang dihabiskan bersama keluarga di Desa Salutubu, Kec. Walenrang Utara (dulu Lamasi) Kab. Luwu. Mengawali pendidikan di SDN 113 Salutubu tahun 1991 - 1996, SLTPN 3 Lamasi tahun 1996 - 1999, SMU PGRI Walenrang tahun 2000 - 2002. Melanjutkan pendidikan ke Universitas Hasanuddin, Makassar pada Program Diploma Tiga (D3) Jurusan Perkapalan Fakultas Teknik dan memperoleh Gelar Ahli Madya Teknik (AMd)pada tahun 2005. Dan saat ini tengah fokus untuk menyelesaikan pendidikan Stara Satu pada jurusan dan Perguruan Tinggi yang sama.
SEJARAH SINGKAT KOTA MAKASSAR
MASA SEJAK BERDIRINYA KERAJAAN GOWA DAN KERAJAAN TALLO
1. Kerajaan Gowa berdiri kira-kira tahun 1300 Masehi dengan raja yang pertama adalah seorang perempuan bernama TUMANURUNG (1320-1345) yang kawin dengan KARAENG BAYO berasal dari Bonthain yang menurunkan raja-raja Gowa selanjutnya.
2. Pusat Kerajaan Gowa ini terletak diatas bukit Takka'bassia yang kemudian berubah namanya menjadi Tamalate, tempat ini menjadi pusat Kerajaan Gowa sampai kepada masa pemerintahan Raja Gowa ke-VIII I-PAKERE TAU TUNIJALLO RI PASSUKKI (1460-1510).
3. Dalam masa pemerintahan Raja Gowa ke-VI TUNATANGKA LOPI 1445-1460) terjadi pembagian kerajaan, yaitu Kerajaan Gowa dan Kerajaan Tallo, masing-masing dipegang oleh kedua puteranya yaitu Kerajaan Gowa dipegang oleh BATARA GOWA TUNIAWANGA RI PARALEKKANNA sebagai Raja Gowa ke-VII (1460) dan Kerajaan Tallo dipegang oleh KARAENG LOE RI SERO sebagai Raja Tallo Pertama.
4. Raja Gowa ke-IX DAENG MATANRE KARAENG MANGNGUNTUNGI yang bergelar TUMAPA'RISI KALLONA kedua kerajaan Gowa dan Tallo disatukan kembali dan diperintah oleh Raja Gowa, dan yang menjadi Mangkubumi adalah Raja Tallo. Kedua kerajaan ini sering disebut Kerajaan Makassar.
5. Pembangunan Benteng Somba Opu dari tanah liat pada tahun 1525 oleh Raja Gowa ke-IX TUMAPA'RISI KALLONNA (1510-1546). Dalam benteng ini dibanguna istana raja Gowa. Makassar (Kerajaan Gowa) menjadi pusat bandar niaga dengan syahbandar adalah DAENG PAMMATE yang diangkat pada tahun 1538. Sejak itu Makassar menjadi Ibu Negeri, dengan bertitik pusat pada Kota Raja Somba Opu.
6. Raja Gowa ke-X I-MANRIWAGAU DAENG BONTO KARAENG LAKIUNG TUNIPALLANGGA ULAWENG (1546-1565) Benteng Somba Opu disempurnakan dan dibangun dari batu bata.
7. Benteng Jumpandang (Ujung Pandang) yang mulai didirikan pada tahun 1545 pada masa pemerintahan TUMAPA'RISI KALLONNA kemudian dilanjutkan oleh TUNIPALLANGGA ULAWENG, maka oleh Raja Gowa SULTAN ALAUDDIN pada tanggal 9 Agustus 1634 membuat dinding tembok Benteng Ujung Pandang, dan pada tanggal 23 Juni 1635 dibuat lagi dinding tembok kedua dekat pintu gerbang sehingga menyerupai seekor penyu.
8. Raja Gowa ke-XIV I-MANGNGARANGI DAENG MANRABIA dengan gelar SULTAN ALAUDDIN memerintah mulai tahun 1593-1639 dengan Mangkubumi I-MAL-LING