
Untuk selengkapanya, klik
http://www.scribd.com/doc/13044154/kelas-11teknik-konstruksi-kapal-bajaindra
Konstruksi kapal merupakan proses pembangunan kapal di galangan kapal yang didahului oleh desain dan dilanjutkan dengan pembangunan konstruksi kapal yang diawali dengan peletakan lunas, dilanjutkan dengan konstruksi rangka/gading-gading, geladak, anjungan, kulit kapal. Setelah kapal selesai dikonstruksi selanjutnya diluncurkan ke laut untuk selanjutnya dilakukan finishing.
Daftar isi |
Sistim konstruksi di kapal dapat dibagi tiga yaitu:
Aturan baru yang diterapkan khusus untuk kapal tangker adalah kewajiban untuk menggunakan kulit ganda (double hull) untuk mengurangi peluang pencemaran lingkungan karena kebocoran yang mungkin terjadi. Kebocoran kapal tangker dapat mengakibatkan terganggunya lingkungan khususnya terhadap biota laut dan hewan yang hidup dilingkungan laut dan garis pantai.
Oleh : Fritjof Capra (1976)
The Tao of Physics: An Exploration of the Parallels between Modern Physics and Eastern Mysticism telah menciptakan aliran penulisan yang baru yang menghubungkan ilmu pengetahuan dengan spiritualitas, dan masih menjadi perhatian karena kegemparan yang dibawanya tentang hubungan yang sebelumnya tidak diketahui. Diterbitkan pada saat ilmu pengetahuan dan teknologi sedang berjaya, buku ini terasa menakjubkan karena memadukan ilmu pengetahuan modern dengan fenomena alam yang aneh, yang telah dideskripsikan dan dijelaskan oleh literatur spiritual berabad-abad yang lalu.
Capra menuliskan bahwa jagad raya yang dibayangkan oleh Issac Newton pada abad 17 bersifat mekanis, mesin raksasa yang terdiri dari benda2 yang begerak yang, jika anda mengetahui hukumnya, bisa diprediksi sepenuhnya. Segala sesuatu yang terjadi di alam ini memiliki sebab yang pasti, dan setiap peristiwa mempunyai efek tertentu. Waktu dan ruang terpisah, dan jika seseorang mengamati dari jarak yang cukup dekat, semua benda bisa diuraikan hingga ke intinya. Tetapi teori relativitas Einstein menunjukan bahwa benda tidak memiliki kepadatan seperti yang dirasakan oleh indra kita. Benda bukanlah “benda” melainkan energi yang mengambil rupa dan rasa suatu bentuk. Dunia ini tidak solid melainkan terus bergerak.
Ahli fisika kuantum pertama membuktikan teori ini dengan penemuan mereka bahwa materi, ketika diamati hingga kebagian yang sangat kecil, lebih baik dipahami sebagai suatu medan di mana bentuk bentuk energi-proton, elektron dan sebagainya – tak henti hentinya bergerak. Dan kontras dengan jagad raya “bola biliard” versi newton, dimana sebuah objek diduga mendorong objek lainnya untuk melakukan hal-hal tertentu, dunia versi fisika kuantum jauh lebih cair, tidak terikat pada hubungan sebab akibat yang kaku. Para pelopor fisika kuantum, Werner Heisenberg dan Niels Bohr tidak bisa mempercayai sepenuhnya hasil dan implikasi sebagian dari percobaan mereka sendiri seperti berikut ini :
Singkatnya, percobaan ini mengungkapkan bahwa sifat dasar dunia fisik kita bukan seperti sekumpulan objek, melainkan jaring interaksi yang kompleks dalam gerakan yang konstan.
Capra menuliskan bahwa nukleus sebuah atom–”isi” atom- berukuran 100.000 kali lebih kecil dari besar atomnya, namun menguasai hampir seluruh massa fisik atom. Dari sini kita mulai bisa memahami bahwa apa yang kita ketahui sebagai kursi atau apel atau orang, meski tampak solid , memiliki suatu struktur yang sebagian besar didasari oleh ruang kosong, dan sesuatu tampak solid biasanya karena ia berada dalam keadaan bervibrasi hebat.
Materi yang muncul dalam eksperimen ini sama sekali berubah-ubah. Semua partikel dapat berubah menjadi partikel lain; mereka diciptakan dari energi dan lenyap menjadi energi. Dalam medan energi partikel atom ini, perbedaan antara materi dengan ruang kosong yang ada di sekelilingnya menjadi tidak jelas, dan ruang kosong itu sendiri menjadi sesuatu yang penting. Ruang kosong itu sekarang dipahami sebagai sesuatu yang hidup, dan bentuk fisik hanyalah “manifestasi sementara dari ruang kosong tersebut”.
RUANG KOSONG SEBAGAI PENCIPTA
Dengan mendalami kosmologi Hindu, Tao dan Buddha, Capra menyadari bahwa deskripsi mereka tentang bagaimana alam raya ini berproses sesuai dengan penemuan aneh dan paradoks dalam mekanika kuantum. Agama-agama ini jauh lebih tua dari fisika Newton, telah lama memiliki faham keutuhan dan kekekalan. Doktrin kefanaan ditemukan dalam agama2 tersebut, yang meyakini bahwa sifat alam ini adalah selalu mengalir dan berubah.
Dalam fisika kuantum, terciptanya atau hancurnya partikel sering terjadi tanpa sebab. Ada medan tempat mereka muncul, dan lenyap, tapi seakan2 mereka bereaksi diluar aturan sebab akibat. Tetapi Capra menuliskan bahwa kenihilan bukanlah kekosongan, paradok yang banyak disampaikan dalam agama-agama timur. Dalam hindu ruang kosong ini disebut brahman, suatu medan potensi dimana darinya segala sesuatu muncul. Dalam Buddhisme sunyata adalah ruang kosong yang hidup yang melahirkan segala sesuatu yang bersifat fisik. Hal utama dalam Taoisme aalah Tao, sifat kosong yang tak berbentuk dari alam semesta yang merupakan subtansi utama penciptaan.
Oleh karena itu secara meyakinkan Capra menyatakan bahwa paradoks kepadatan dan kefanaan serta kenihilan dan keberadaan yang telah membingungkan ahli-ahli fisika kuantum, telah menjadi bagian dari agama-agama timur selama berabad-abad. Ajaran yang sebelumnya mungkin dianggap sebagai jampi-jampi mistis, setidaknya dalam pandangan masyarakat barat yang rasional, ternyata terbukti benar. Ajaran timur sejak dulu telah mendeskripsikan dengan tepat sistem penciptaan, bukan dalam istilah matematis melainkan dalam mitologi, seni dan puisi.
DARI BANYAK MENJADI SATU
Capra menuliskan bahwa tujuan mistisisme Timur, Hindu, Buddha ataupun Tao, adalah untuk mengetahui bahwa alam semesta ini merupakan satu kesatuan yang utuh, meski tampaknya terdiri dari sejumlah besar objek yang terpisah-pisah. Fisika kuantum telah menghancurkan pendapat tentang objektivitas, karena eksperimen menunjukan bahwa partikel mengambil bentuk yang berbeda-beda tergantung bagaimana kita memutuskan untuk melihat mereka. Dalam bahasa Heisenberg, ” yang kita amati bukanlah alam itu sendiri, melainkan alam yang dilihat berdasarkan metode pengamatan kita.” Berarti, pola dalam alam yang kita amati dengan sesuatu yang dianggap sebagai objektivitas mungkin bukan realitas terakhir yang sesungguhnya, tetapi akan merefleksikan bagaimana pikiran kita berkembang. Kita berhenti menjadi pengamat dunia atom, dan menjadi partisipan didalamnya.
Pelajaran dari fisika kuantum, serta pendapat filsafat Hindu dan Buddha, adalah perbedaan antara pelaku, tindakan dan objek dari tindakan bersifat artifisial. Mereka semua adalah satu.
Apa arti semua ini bagi kita secara pribadi? Pemisahan antara pikiran dan materi yang dilakukan Decrates membuat diri kita sebagai ego yang terpisah dalam raganya masing-masing. Tetapi Capra mengatakan bahwa kesadaran tentang diri kita yang terpisah dari dunia menciptakan rasa fragmentasi, dimana kita memiliki beragam keyakinan, bakat , perasaan dan aktifitas. Agama2 timur mengatakan bahwa manusia tersesat oleh delusi ego, dan berpendapat dirinya adalah seorang aktor, dan”ketika pikiran diganggu, keanekaragaman hal terbentuk, tetapi ketika pikiran ditenangkan, keanekaragaman itupun lenyap”.
Dengan kata lain dunia ini akan berubah jika kita merasakannya dengan cara yang berbeda. Beranggapan dunia ini terbentuk dari jutaan hal yang berbeda sangat sesuai dengan hukum Newton, tetapi hal ini berpotensi menghancurkan jika kita menerapkan hukum ini pada diri kita sendiri. Jika kita melihat dunia ini sebagai suatu kesatuan, kita dapat menyembuhkan dan menyatukan diri kita sendiri. Kita tidak akan ingin menyakiti orang lain ataupun merusak lingkungan kita, karena itu berarti menyakiti diri kita sendiri.
Dari buku ini kita dapat mengambil satu point yaitu: Ilmu pengetahuan modern membenarkan lebih banyak lagi konsepsi spiritual atau mistis tentang alam semesta. Mistikus dan ilmuwan adalah sama2 pengamat alam dan keduanya melaporkan hasil penemuan mereka dalam bahasa yang mereka ketahui. Mengingat bahasa ini berasal dari dunia yang berbeda, maka adanya kesamaan dalam deskripsi mereka menunjukkan bahwa kita semakin dekat pada pengetahuan tentang apa yang menggerakan alam semesta ini. Buku ini mampu mengungkapkan bahwa alam semesta ini ternyata jauh lebih ajaib dari yang kita bayangkan, atau setidaknya lebih ajaib dari bayangan kita tentang fisika konvensional.
Fritjof Capra adalah seorang doktor bidang fisika teoritis dari Univesity of ViennaDitulis dalam Buku, Ilmu pengetahuan, Spiritual | Tinggalkan sebuah Komentar
Hingga kini, pelajaran Fisika (Imam Al-Ghazali menyebut Ath-Thobiah) masih dianggap momok dan kurang membumi. Di sisi lain, niat dan semangat belajar siswa kian rendah. Terbukti banyak siswa yang mengeluh saat ada tugas, stres ketika Ujian Nasional (UN), dan panik waktu seleksi masuk perguruan tinggi.
Masalahnya, apa peran Fisika untuk mengatasi rendahnya minat belajar siswa? Mengapa kesan Fisika melangit muncul, padahal Fisika merupakan ilmu alamiah dan sekaligus ilmiah? Filsuf dan Ilmuwan Peletak Dasar Metode Ilmiah, Galileo Galilei dari Italia (1564-1642), mengatakan, "Kamu tidak dapat mengajari seseorang apa pun, kamu hanya bisa membantunya menemukan apa yang ada dalam dirinya sendiri." Bisa jadi, siswa yang bermasalah disebabkan faktor internal.
Apa peran guru Fisika? Bagi siswa kelas awal (kelas X SMA/MA) bisa apriori dengan Fisika karena tak ingin masuk jurusan IPA. Tidak mungkinkah Fisika bermanfaat bagi mereka? Siswa harus dibangkitkan motivasinya dengan menggali nilai spiritual rumus-saya istilahkan Spritualitas Fisika. Langkah guru, di samping menjelaskan fisis rumus ritual, harus mengaitkan dengan makna dalam kehidupan hingga siswa sukses meraih cita. Kata kuncinya Fisika untuk Semua (Physics for All).
Untuk itu, perlu memahami hakikat sains sebab Fisika bagian dari sains. Tujuh ciri sains, menurut Hardy dan Fleer (1996), yakni kumpulan pengetahuan, proses investigasi, kumpulan nilai, cara mengenal dunia, institusi sosial, dan hasil konstruksi manusia, serta sebagai bagian dari kehidupan seharihari.
Adanya nilai spiritual dalam Fisika dapat dilihat pada bukti kian banyaknya istilah Fisika di masyarakat, seperti kecepatan (velocity), kelajuan (speed). percepatan (acceleration), energi, momentum, dan quantum. Ilmuwan Fisika dan Periset dari Universitas Vienna, Fritjof Capra PhD, yangjuga penulis buku The Tao of Physics menyatakan, dia telah mampu menghubungkan revolusi spiritual dengan karyanya sebagai seorang fisikawan (Fritjof Capra, 2000 xxiii).
Lebih tegas lagi, Dr Osman Bakar dari University of Malaya menyatakan, alam sebagai sumber hukum-hukum lllahi, ada keteraturan dan harmoni. Namun, hukum alam telah kehilangan signifikansi spiritual dan metafisiknya. Dia mengingatkan, perpecahan antara hukum alam dan hukum Tuhan memiliki konsekuensi yang parah bagi kesatuan pengetahuan ilmiah dan spiritual (Osman Bakar, 1995 82).
Prof Yohanes Surya PhD dalam bukunya Mestakung, Rahasia Sukses Juara Dunia Olmpiade Fisika (20069) menyatakan, seMESTA menduKUNG terjadi di segenap kehidupan, peristiwa pengaturan diri terjadi dalam berbagai gejala sosial. Buktinya ada energi luar biasa saat kondisi kritis. Lebih teknis, Prof Ir Lilik Hendrajaya MSc PhD saat menjadi rektor ITB membuat analogi momentum p = m x V menjadi Prestasi = Potensi x Motivasi. Jika salah satu komponen nol, prestasi akan nol (Lilik Hendrajaya, 199926).
Berikut konsep-konsep Fisika sebagai nilai (value) bagi kehidupan siswa.
1. Quantum
Istilah quantum makin produktif digunakan dalam pembelajaran, seperti Quantum Learning (QL), Quantum Teaching, dan Quantum Ikhlas. Bobbi DePorter dan Mike Hernacki memopulerkannya. Definisi QL adalah interaksi-interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya, sebagaimana persamaan energi, E = mC2. Tubuh manusia merupakan materi. Sebagai pelajar tentu ingin bercahaya sebanyak mungkin.
2.Energi Kinetik
Seseorang akan sukses jika mempunyai energi, Energi Kinetik (Ek) dan Energi Potensial (Ep). Dengan Ek = Q rn V2, di mana V adalah kecepatan (velocity), harus ada gerakan, tidak diam. Air yang diam akan berbahaya bagi kesehatan, ada jentik nyamuk dan mengotori wadahnya. Lain dengan air yang bergerak.
3.Energi Potensial
Jika tak punya Ek, harus punya Ep = mgh, posisi yang tinggi atau ketinggian h (height). Dalam kehidupan sehari-hari, jika punya Ep atau Ek akan menempati posisi yang tinggi.
4.Energi Potensial Elastik
Setiap benda elastik seperti per (spring) yang ditekan, menimbulkan energi potensial sebanding besarnya kuadrat pemampatan. EP elastik = Cl kx2. Siapa yang berusaha menekan diri, niscaya menghasilkan kesuksesan luar biasa. Jika proses biasa saja, hasil akan biasa saja. Bila ada usaha luar biasa niscaya hasil akan luar biasa, potensi akan berubah menjadi kompetensi.
5. Tekanan(Hidup)
Persamaan tekanan P (press) merupakan gaya F (force) di setiap satuan luas A (area). P = F/A. Dalam diri manusia, jika hati lapang niscaya akan berbanding terbalik, tekanan hidup mengecil. Namun, akan sebaliknya jika hati sempit.
Akhirnya disarankan, guru bersama siswa menggali muatan spiritual dalam konsep Fisika. Insya Allah siswa merasakan manfaat belajar Fisika, makin hands on dan minds on. Syaratnya, guru memenuhi dua unsur pembelajaran isi/teks dan konteks (content context)