Sachiko Murata
Universalitas spiritualitas di dunia ini semakin terbuka tatkala pemahaman yang berbeda-beda mengenai makrokosmik dan mikrokosmik telah dapat dibahasakan dalam berbagai ajaran spiritualitas. Sachiko Murata melakukan hal ini tatkala ia menulis bukunya, The TAO of Islam atau menerangkan Islam dengan perspektif keseimbangan dan kesetimbangan sebagaimana yang telah dikenal dalam ajaran TAO.
Buku ini sangat luar biasa karena berhasil menarik benang merah antara Islam dalam tataran sufisme dengan TAO yang selama ini sudah menjadi ajaran yang mengakar di Asia Timur. Sebagai seorang wanita yang berhasil masuk ke Universitas Teheran untuk mempelajari Teologi Islam, maka karyanya sangatlah mencerahkan di era global.
Ada yang menganggap bahwa konsep TAO of Islam ini berbau syi’ah karena ditulis oleh seseorang yang mempelajari Teologia di Iran. Hal ini tidaklah berlebihan karena Persia merupakan gudangnya teolog syi’ah. Namun demikian, dalam tataran esoterik, sebenarnya tidak ada perbedaan yang mendasar antara tasawuf (spiritualitas suni) dan ‘irfani (spiritualitas syi’ah) karena keduanya mengambil nasab kembali kepada Ali ibn Abi Thalib.
Buku ini terdiri dari empat bagian dan 10 bab dengan banyak catatan kaki sebagai rujukan teks-teks. Buku ini diberi pengantar oleh Anne Marie Schimmel dan dalam edisi Indonesia terdapat sekapur sirih dari Ratna Megawangi. Adapun struktur bukunya sebagai berikut :
Bagian I :
Bab 1. Tiga Realitas
Bagian II : Teologi
Bab 2. Dualitas Illahi
Bab 3. “Dua tangan” Allah
Bagian III : Kosmologi
Bab 4. Langit dan Bumi
Bab 5. Perkawinan Makrokosmik
Bab 6. Perkawinan Manusia
Bab 7. Rahim
Bagian IV : Psikologi Ruhani
Bab 8. Hierarki Statis
Bab 9. Dinamika Jiwa
Bab 10. Hati
Buku terjemahan dalam bahasa Indonesia ini mencerahkan meski telah mengalami alih bahasa, yang sering dianggap sebagai kelemahan terjemahan karya-karya yang berhubungan dengan esoterisme agama. Dalam versi terjemahan, buku ini setebal 462 halaman dan diterbitkan oleh penerbit Mizan pada tahun 2004. Sebuah buku yang lebih layak untuk dibaca, meski pembahasaannya tingkat tinggi. Bagi anda yang akan membacanya diharapkan telah memiliki dasar filsafat yang memadai dan memahami proses perjalanan Diri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar